Sunday, September 14, 2014

Antara Pemuda dan Teknologi Informasi



  Banyak sekali pemuda-pemuda di Indonesia maupun di negara lain. Mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda. Dibandingkan generasi tua, pemuda lebih energetik dan kreatif. Mereka tak kenal lelah dalam menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif. Dengan kreativitasnya tersebut dapat menjadikan dirinya menjadi seseorang yang sukses.

      Banyak juga pemuda yang sudah sukses bahkan sudah sangat terkenal, walaupun usianya masih tergolong muda. Contohnya, Mark Zuckerberg adalah seorang pencipta forum/komunitas/media sosial yang bernama Facebook. Sampai saat ini penggunanya sampai berjuta-juta di seluruh dunia. Semua itu berkat keuletan serta kreativitasnya yang tinggi dan diimbangi dengan usaha. Akan tetapi, banyaknya pemuda ini tentu saja juga membawa dampak negatif. Selain sifat-sifat positif, pemuda juga memiliki sifat-sifat negatif. Beberapa di antaranya adalah emosional dan tidak dapat menahan temperamen. Mereka sering ceplas-ceplos mengekspresikan emosi dan pikiran negatif mereka dalam bentuk hate speech.

      Pekembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi, mempunyai dampak yang besar bagi para pemuda, dari dampak positif sampai dampak negatif.  Jika dilihat dari dampak positifnya, misalnya internet. Dengan kehadiran internet sebagai teknologi informasi kita dapat mencari suatu informasi secara instan di seluruh dunia. Dan sekarang banyak sekali media-media online seperti sosial media, blog, jual-beli secara online, dan lain-lain. Dengan media-media online tersebut, tentu memudahkan kita untuk berinteraksi di dalam dunia maya. Saat ini banyak kalangan muda yang menggunakan sosial media. Dengan sosial media kita bisa saling bertukar informasi, mempunyai banyak teman, bahkan kita dapat mengobrol (chat) dengan orang lain yang ada di seluruh dunia.

     Semua dampak positif diatas pasti juga ada dampak negatifnya, seperti cybercrime, hacking, hate speech, pornografi, dan sebagainya. Tanpa kita sadar, kita hanya melihat dampak positifnya dan mengabaikan dampak negatifnya. Sekarang ini sudah banyak sekali tindak kejahatan kriminal di dunia maya ( cybercrime ), misalnya modus penipuan melalui jual beli secara online, banyaknya kasus penculikan, dan sebagainya. Banyak juga pemuda menyalahgunakan kemudahan yang diberikan oleh internet itu. Mereka menggunakan alat-alat di internet untuk menyalurkan hate speech mereka. Salah satu contoh alat tersebut adalah media sosial bernama Twitter. Saat ini, sudah banyak lahir akun Twitter yang menerbitkan tweet-tweet bercap "frontal". Mereka mengungkapkan rasa amarah, benci, dan kesedihan yang mendalam tanpa batas lewat akun-akun tersebut. Bahkan, masing-masing akun itu diikuti oleh ratusan ribu pengguna Twitter lainnya. Baik pemilik akun-akun itu maupun pengikut-pengikut mereka adalah generasi muda.
     
     Apakah generasi muda separah itu? Ya, walaupun tidak secara keseluruhan. Apakah generasi muda tidak menyadari hal itu dan seenaknya saja? Tidak. Masih ada generasi muda yang sadar dan bahkan mereka berniat menghapuskan hate speech dari generasi muda lainnya. Kita masih dapat melakukan hal-hal kecil yang dapat membantu kebaikan seluruh umat manusia. Kita hanya perlu berhenti mengucapkan kata-kata negatif dan menyebarkan kata-kata positif lewat internet.
    
    Jadi kita sebagai pemuda harus dapat berperan aktif , serta menjadi pemuda yang kreatif dan inovatif dalam menghadapi masalah-masalah di Era Teknologi Informasi yang baru ini. Misalnya, kita sebagai pemuda ikut belajar tentang teknologi informasi, dan mengembangkannya, seperti mengembangkan open source, membuat software dan sebagainya, yang tentunya bermanfaat bagi kita semua. Kemudian salah satu hal yang penting adalah kita harus bisa memanfaatkan internet sebagai teknologi informasi untuk hal-hal yang positif. Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat bagi kita semua. 

2 comments: